A.
JUDUL LAPORAN : PENGENALAN GUGUS FUNGSI
( BENZENA )
B.
TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengenal perbedaan golongan kimia senyawa
organic berdasarkan gugus fungsi kimia.
2. Membandingkan sifat fisik dan kimia dari
golongan senyawa organik seperti Hidrokarbon, Alkohol, Fenol, Asam Karboksilat,
dan senyawa aromatic
3. Menguji gugus fungsi yang penting dalam bidang
kimia, biokimia, dan fisiologi
C.
DASAR TEORI :
Benzena, juga dikenal dengan rumus kimia C6H6, PhH, dan benzol, adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak
berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis.
Benzena terdiri dari 6 atom karbon yang membentuk cincin, dengan 1 atom
hidrogen berikatan pada setiap 1 atom karbon. Benzena merupakan salah satu
jenis hidrokarbon
aromatik siklik dengan ikatan pi yang tetap. Benzena
adalah salah satu komponen dalam minyak bumi, dan merupakan salah satu
bahan petrokimia yang paling dasar serta pelarut yang penting dalam dunia
industri. Karena memiliki bilangan oktan yang tinggi, maka benzena
juga salah satu campuran penting pada bensin. Benzena juga bahan dasar dalam
produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna. Selain itu, benzena
adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh
dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi. Karena bersifat
karsinogenik, maka pemakaiannya selain bidang non-industri menjadi sangat
terbatas.
Turunan dari senyawa benzena terjadi karena
salah satu atom hidrogen dalam ring benzena diganti atau disubstitusi oleh atom
atau gugus lain. Senyawa-senyawa tersebut meliputi touluen adalah benzena yang
mengandung gugus metil, apabila mengandung gugus halogen dinamakan halobenzena.
Sedangkan yang mengandung gugus hidroksi dan gugus nitro secara berurutan
dinamakan fenol dan nitrobenzena. Struktur molekul untuk turunan senyawa
benzena disederhanakan dalam Gambar 12.72.
Gambar 12.72.
Beberapa senyawa turunan benzena
Benzena dapat di hidrogenasi menghasilkan
suatu sikloalkana dengan bantuan katalis logam. Reaksi ini disederhanakan pada
Gambar 12.74. Senyawa benzena akan mengalami reduksi dan akan menerima atom H,
dengan cara melepaskan ikatan rangkapnya. Reaksi ini tidak berlangsung
sederhana namun memerlukan katalisator logam khususnya platina atau nikel.
Bagan 12.74.
Reaksi hidrogenasi benzena
Benzena merupakan senyawa organik yang
sangat beracun bagi manusia dan dapat menyebabkan kerusakan hati. Namun toluena
jauh kurang beracun, meskipun bukan tidak berbahaya. Hal ini disebabkan karena
perbedaan senyawa intermediet yang dihasilkan pada saat akan dibongkar dalam
tubuh. Untuk toluen menghasilkan senyawa intermediet asam benzoat yang dapat
diekskresikan, sehingga tidak akan menimbulkan masalah kesehatan.
D.
ALAT DAN BAHAN :
1.
Alat yang digunakan :
Alat
|
fungsi
|
|
Tabung reksi, berfungsi sebagai tempat untuk
mereaksikan zat.
|
|
Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur volume
larutan
|
|
Pipet tetes, berfungsi untuk meneteskan
larutan dalam jumlah kecil
|
|
Gelas piala, berfungsi mengaduk, mencampur
dan memanaskan cairan. . Gelas piala tidak dapat digunakan untuk
mengukur volume
|
2.
Bahan yang digunakan :
1.
HNO3
HNO3 adalah asam kuat yang sangat korosif.
Berdasarkan sifatnya, asam nitrat dikelompokkan sebagai salah satu bahan kimia berbahaya atau B3.
2.
H2SO4
Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan.
3.
Benzena
Benzena adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis.
4.
Air
Air
adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar.
E.
PROSEDUR KERJA
1)
HNO3
1 ml
|
-mencampurkan dengan 2 ml H2SO4
-mendinginkan di bawah air kran
-
larut
-
Terbentuk 2 lapisan
-
Tidak
larut setelah di tambahkan benzena
|
Larutan HNO3+ H2SO4 + benzena
|
2)
-memasukkan dalam gelas kimia yang berisi Air
-menambahkan
6 tetes benzena
-memanaskan
di atas penangas air
-
Tidak larut
-
Berbentuk
seperti minyak yang mengendap ke dasar gelas piala dan berbau bensin
-
Sebagian
larutan benzena mengapung di atas air
-
Terdapat
endapan berwarna hitam.
|
F.
HASIL PENGAMATAN :
No
|
Senyawa
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
HNO3 1 ml
|
-
Di masukkan HNO3 1 ml ke dalam tabung reaksi
-
Di campurkan dengan 2 ml H2SO4
-
Di dinginkan di bawah air keran
-
Di tambahkan 1 ml larutan benzena.
-
Di kocok
|
-
Larutan menjadi larut
-
Terjadi 2 lapisan dari larutan
-
Tidak larut
|
2
|
Larutan HNO3 1
ml + 2 ml H2SO4 + benzena
|
-
dimasukkan dalam gelas kimia yang berisi Air
-
di tambahkan 6 tetes benzena
-
di panaskan di atas penangas air.
|
-
Tidak larut
-
Berbentuk seperti minyak yang mengendap ke dasar gelas
piala dan berbau seperti bensin.
-
Sebagian larutan benzena mengapung di atas air
-
Terdapat endapan berwarna hitam.
|
G.
PEMBAHASAN :
Pada percobaan ini yaitu pengenalan gugus fungsi khususnya
benzena, prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1).
Senyawa HNO3 (pekat) sebanyak 1 ml di ukur dengan menggunakan gelas ukur.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Pada saat pengambilan HNO3 itu dilakukan di dalam ruang asam. Kemudian
senyawa HNO3 (pekat)
sebanyak 1 ml dicampurkan dengan Asam
sulfat ( H2SO4) yaitu sebanyak 2 ml yang terlebih dahulu di
ukur dengan mengunakan gelas ukur. Setelah dicampurkan ternyata HNO3
(pekat) sebanyak 1 ml tidak larut dengan H2SO4 2 ml. Setelah diperoleh larutan dari senyawa
HNO3 1 ml dan H2SO4 2 ml, larutan tersebut
didinginkan di bawah air kran selama ± 5 menit. Setelah didinginkan maka
selanjutnya larutan tersebut ditambahkan dengan benzena sebanyak 1 ml. Hasil
pencampuran tersebut diperoleh larutannya menjadi larut dan setelah di tambahkan
benzena terjadi 2 lapisan dan tidak larut.
2).
Tahap selanjutnya yaitu larutan dari senyawa HNO3 1 ml
dan H2SO4 ,
dimasukkan ke dalam gelas kimia yang sebelumnya telah diisi dengan air
secukupnya. Hasilnya adalah larutan dari senyawa HNO3 1 ml dan H2SO4 2 ml tersebut tidak larut dalam Air, pada
larutan juga tampak adanya endapan pada dasar gelas kimia. Endapan ini yang
disebut dengan Nitrobenzena, yaitu minyak kuning berat dengan bau khas yang timbul atau
bau benzena yang menusuk seperti bensin yang diperoleh dari reaksi
antara benzena dan asam nitrat.
Nitrasi Benzena. Campuran
asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat dengan volume sama dikenal sebagai
campuran nitrasi. Jika campuran ini ditambahkan ke dalam benzena, akan terjadi
reaksi eksotermal maka hasil reaksi utama adalah nitrobenzena, suatu cairan
berwarna kuning pucat.
Reaksinya secara umum:
Fungsi asam sulfat dalam reaksi di atas adalah
untuk menghasilkan kation nitril, NO2+ dari asam nitrat.
Persamaan reaksinya:
2H2SO4 + HNO3
⇆ 2HSO4–
+ H3O+ + NO2+
Kation
nitril selanjutnya bereaksi dengan benzena membentuk nitrobenzena:
Jika campuran nitrasi dan benzena dipanaskan
pada suhu di atas 60°C selama lebih kurang satu jam maka gugus nitro yang kedua
akan menukargantikan atom H pada cincin benzena. Setelah campuran reaksi
dituangkan ke dalam air akan terbentuk kristal kuning pucat dari di–atau
tri–nitrobenzena.
H.
KESIMPULAN :
·
Campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat dengan volume
sama ditambahkan ke dalam benzena, akan menghasilkan reaksi utama yaitu nitrobenzena.
·
Hasil pencampuran dari senyawa HNO3 1 ml dan H2SO4
2 ml yakni
larutan menjadi larut dan setelah di tambahkan benzena terjadi 2 lapisan dan
tidak larut.
I.
KEMUNGKINAN KESALAHAN :
1)
Kurangnya ketelitian praktikan dalam melakukan
percobaan, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan praktikan dalam mengambil
hasil pengamatan,
2) kurangnya
ketelitian praktikan dalam mengukur jumlah senyawa pada gelas ukur,
3)
kurangnya konsentrasi praktikan dalam melakukan
percobaan sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengamatan percobaan
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipdia.org./wiki/senyawa/benzena-dan-turunannya-kimia-organik